Monday, March 24, 2014

Kilas balik 'Venomous' album terbaik yang paling berbisa dan berbahaya milik Burgerkill

   Kehilangan sang vokalis yang sangat karismatik dan fenomenal almarhum Ivan Firmansyah (Ivan Scumbag) ternyata Burgerkill tak sedikitpun kehilangan daya upayanya, Burgerkill tidak pernah kehilangan kekuatan untuk tetap berkarya di belantika musik cadas. Mereka tetap memegang teguh apa yang mereka ingin capai, segala ambisi, optimisme dari setiap perjalanan mereka untuk tetap maju dan memberondong dunia dengan karya-karya besar mereka.

 Burgerkill

   Tentu saja, di tengah-tengah kebimbangan dalam perjalanan panjang Burgerkill setelah kehilangan sang frontman (Ivan Scumbag), akhirnya mereka mendapatkan amunisi baru. Yes! Vicky, sosok vokalis yang sangat luar biasa, energik, karismatik dan sanggup menemani Burgerkill untuk meneruskan perjalanannya. Vicky sekarang menjadi tombak, menjadi amunisi dan menjadi kekuatan baru buat band Asal Ujung Berung ini. Vicky menjadi penerus Ivan Scumbag dan rupanya ia menjalankan tugasnya dengan mantap.


 Cover album 'Venomous'
(tapi dibawahnya gue edit sedikit, cuma dikasih tulisan 'Burgerkill' doang kok ..)

   Kini musik-musik Burgerkill lebih kreatif dan sangat variatif. Ketukan-ketukan yang ganjil, riff-riff gitar yang berat dan padat, blastbeats, drummer handal penuh dengan kecepatan double pedalnya yang sangat luar biasa, tempo yang naik-turun serta groovenya yang sangat nyaman ditelinga. 'Venomous' ini adalah album pertama mereka di bawah label Rekam xenophobia dan Musik Firestarter sebagai distributor. Menurut Ebenz, album memiliki perbedaan yang signifikan dari album terakhir mereka, tidak hanya musik, tetapi juga lirik. Gaya musik Burgerkill selalu berubah dari satu album ke yang berikutnya, namun dengan lirik di album masa lalu tetap tersegmentasi dalam tema tertentu atau topik. Lagu-lagu mereka dalam album ini penuh dengan kegundahan para personil Burgerkill akibat realita kehidupan di Tanah Air, penuh pesan, pesan optimisme, pesan dari setiap pemikiran positif mereka terkait kehidupan. Album ini sangat membangkitkan adrenalin dan semua lirik ditulis dengan bahasa Inggris.

 Ini penampakan CD 'Venomous' milik saya hehehe

   Materi album ‘Venomous’ ini terungkap sekitar akhir 2009, untuk Samack dari Jakartabeat, Eben mengatakan bahwa album baru mereka tidak terlalu jauh berbeda dari satu masa lalu mereka 'Beyond Coma and Despair'. Ebenz dan anggota Burgerkill lainnya merasa bahwa materi album baru memiliki kemajuan baru dalam setiap baris musik. Dari kalangan Eropa seperti Gojira, Hacride, Meshuggah, and Lyzanxia adalah pengaruh utama mereka untuk menciptakan gaya dan bit berat. Dan band Amerika Utara seperti Megadeth, Slayer, Monstrosity, Cannibal Corpse, Pantera dan Anthrax masih menjadi inspirasi utama dalam bekerja pada emosi lagu dan strukturnya. Dalam sesi vokal, band ini sebagian besar mengacu pada Devin Townsend, Mark Hunter, Björn Speed, dll. Vokalis band baru, Vicky, menurut Ebenz memiliki distorsi vokal yang kuat. Hanya beberapa minggu setelah 'Allegiance 2 Metal' tur di seluruh Pulau Jawa bersama dengan band death metal teknis, Psycroptic. Album 'Venomous' dirilis di Indonesia sekitar bulan Juni 2011, Malaysia sekitar Juli 2011 dan Australia sekitar Agustus 2011.

Track by track 'Venomous' (2011)

   Bersiaplah, karna album 'Venomous' ini akan menghajar para metalhead habis-habisan dengan riff-riff gitar, bass dan pukulan-pukulan drum yang sadis. Gempuran riff-riff gitar yang rumit, drummer ekstra cepat dengan standart berkualitas mendunia.

   Album 'Venomous' ini dibuka dan diawali dengan track instrumentasi musik saja. 'Into the Tunnel' (1:14) sebuah intro dari sebuah effect sound yang terasa misterius, seakan-akan membawa dan menyeret kita untuk memasuki sebuah arena yang sangat berbisa.

   Menuju track ke-dua yakni 'Age of Versus' (5:34). Akibat ulah sang drummer, track ini sangat energik sekali, hyperblastblastblastblast, tembakan pedal tanpa henti dan meledak-ledak. Kombinasi musik yang sangat nikmat buat di putar sebelum kalian bobo.

   Selanjutnya track ke-tiga 'Under the Scars' (5:17). Rupanya Burgerkill nggak memberi kesempatan untuk kalian berhenti headbang. Tentu saja, dengan intro musik yang diawali dengan gitar, disusul dengan drum, musik yang cepatpatpatpat dan sangat emosional. Di bagian reff temponya ternyata agak menurun dan lumayan agak bisa untuk dinyanyikan, diiringi sayatan-sayatan riff manis dari duo gitaris Burgerkill. Ketukan ganjil mewarnai musik pada track ini dan memperindah sebuah komposisi besar dari musik pada track ini.

 Burgerkill - 'Under the Scars' (Official Video)

   Track ke-empat 'Through the Sine' (4:26). Lagu yang bertempo sedang tapi tetep energik. Kekejaman eksplorasi musik dari duo gitaris Burgerkill ini lagi-lagi ditunjukan. Kegundahan dan amarah, seperti memilih kondisi hidup atau mati yang sepenuhnya itu merupakan kondisi yang nyata dalam keadaan di Tanah Air kita.

Burgerkill - 'Through the Shine' (Official Video)

   Lanjut track ke-lima 'House of Greed' (6:57). Perlu digaris bawahi karena ini adalah salah satu track terfavorit gue hehehe. Udah pasti bagusgusgusgus. Lagu ini sangat misterius dengan intro yang terasa gelap dan menimbulkan ketakutan hehehehe. Dimulai dari gitar, pelan .. pelan .. pelan .. kemudia disusul dengan drum yang ikut bersuara pelan .. pelan .. pelan .. seolah membisikan ; 'hehhhh jangan pada berisik yaaa' hahaha duaaaarrrrr. Ledakan awal lagu yang luar biasa keras, tempo yang sedang, tenang, potensional, menggambarkan kualitas dari musikalitas Burgerkill yang tidak dapat diremehkan itu ada disetiap lagu mereka termasuk pada track ini. Kental dengan nuansa Progressive Metal dan teriakan keras tapi jelas dari suara sang vokalis yang nge-Groove dan ganas ini. Dan lagu ini juga memenangkan acara malam anugerah ICEMA 2012 dalam kategori 'Favorite Song'.

  Kemudian track ke-enam 'The Coldest Heart' (3:37). Petikan-petikan beracun dari biang metal ini membuat kalian untuk sejenak tenang dan memberi kesempatan kalian untuk mengatur nafas. Seperti yang tertulis pada buku lirik lagu ini tertera kutipan "Any debris that littered. Leave the story for those who survived. A form of empathy. For victims of wars and disasters around the world". Ya, lagu ini nampak jelas didedikasikan untuk mereka yang menjadi korban bencana dan perang diseluruh dunia.

   Lalu track ke-tujuh 'For Victory' (6:45). Misterius lagi, detik demi detik dibiarkan mengalir dan kemudian langsung disambut dengan musik yang megah dan terkesan mewah. Penuh dengan solidaritas yang tinggi dan mengajak kita untuk bersatu melawan musuh yang nyata dan maya.

  Track ke-delapan 'My Worst Enemy' (6:32). Kejam, cepat, agressif, sensasional, blastbeat lagi, blastblastblast, tempo yang galak, brutal dan penuh skill berkualitas yang ueeeedannnn.

   Kesembilan 'Only the Strong' (5:46). Tak heran, kalo para metalhead berlomba-lomba bikin status #nowplaying lagu ini terus menerus. Lagu yang bernuansa ramai, penuh kebahagian dengan riff-riff yang disuguhkan oleh Burgerkill. Sangat pas buat santai ...

Burgerkill - 'Only the Strong' (Official Video)


   Ke-sepuluh 'An Elegy' (13:38). Lagu ini ialah lagu penutup sekaligus lagu dengan durasi terpanjang dari sepuluh track yang ada di album ini. Instrumentasi panjang, seolah merenungi dari apa yang terjadi pada tubuh Burgerkill. Solidaritas yang syahdu, lagu ini tertuju pada almarhum Ivan Scumbag dan Robin Hutagaol (R.I.P).

   Album 'Venomous' ini adalah album paling berbahaya milik Burgerkill. Resep baru tertanam penuh pada album ini, luapan emosi dan karakter setiap personil tertuang pada album ini tentunya juga atas kontribusi baru dari sang vokalis Vicky yang memberikan warna baru pada musik Burgerkill.

Venomous Alive Live in Concert

   Untuk mendukung Album 'Venomous' ini Burgerkill mengadakan sebuah konser tunggal dengan tajuk ‘Venomous Alive’. Konser peluncuran album 'Venomous' yang berjudul 'Venomous Alive' diadakan di Bulungan Outdoor, Jakarta dengan band pembuka dari ibu kota seperti Nemesis, Paper Gangster, dan Dead Vertical. Untuk konser yang lebih besar, 'Venomous Alive' ini berlangsung di Stadion Siliwangi, Bandung, bersama dengan band-band garda depan seperti Jasad dan Arian (Seringai) sebagai pembuka dan tamu. Selain dua kota besar di Indonesia, 'Venomous Alive' juga rock on di Pulau Jawa dan kota lain di luar pulau, seperti Makassar, Sulawesi Selatan. 

   Tepatnya hari Sabtu 24 September 2011 silam, band metal yang digawangi oleh Vicky (vokal), Eben (gitar), Agung (gitar), Ramdhan (bass) dan Andris (drum) ini memuaskan ribuan penonton mereka di “markas” mereka tepatnya Stadion Siliwangi, Bandung. Stadion Siliwangi, Bandung, dalam sekejap berubah menjadi lautan manusia. Bagaimana tidak sekitar sepuluh ribu orang berkumpul menjadi satu dalam pembuktian dan penorehan sejarah sebuah Band yang saat ini menjadi garda depan Musik Metal di Indonesia. Panggung Burgerkill yang satu ini memang jauh lebih spesial dibanding panggung mereka sebelumnya. Dengan panggung lebih besar, megah, dekorasi dan sound system yang mumpuni serta stadion yang mereka daulat sebagai venue jelas memperlihatkan totalitas yang telah mereka cobapersembahkan bagi para metalhead khususnya  para fans fanatic mereka (Begundal). Terlebih lagi konser ini digelar di kota asal mereka, Bandung. Di mana konser metal nggak lagi “ramah” seperti dulu. Faktor keamanan membuat panggung metal di kota kembang tersebut cukup sulit digelar menjadi acuan Eben cs untuk memberikan sebuah pembuktian jika nggak ada yang harus dikhawatirkan dari Burgerkill, panggung metal dan massanya.


Konser yang berjalan selama dua setengah jam ini pun juga menyuguhkan aksi-aksi yang berbeda dari panggung Burgerkill. Sebelum pertunjukan dimulai, terlihat seseorang yang sudah tidak asing lagi berdiri di atas panggung dengan DJ setnya sedang memutar beberapa lagu metal. Dia adalah Arian 13 (Seringai). Selain menyuguhkan aksi yang berenergi, Burgerkill juga turut menyematkan sebuah sisi emosional terdalam mereka terhadap vokalis terdahulu, yakni alm. Ivan Scumbag. Rekaman video tentang Ivan diputar di layar besar digital sisi panggung dan membuat semua yang ada di sana teringat oleh sosoknya yang fenomenal. Nggak lama kemudian, Vicky sang penerus Scumbag memainkan lagu yang berjudul ‘Tiga Titik Hitam’ dengan piano yang disusul oleh Fadly (Padi) yang juga naik ke atas panggung dan menyanyikan lagu tersebut bersama-sama. Sangat emosional, hingga terlihat beberapa penonton di antaranya ikut bernyanyi sambil menitikan air matanya.


   Aksi spesial lainnya pun turut datang dari para personil Burgerkill, di mana masing-masing menunjukan tajinya lewat sesi solo dari masing-masing instrument andalannya. Nggak hanya sekedar menyuguhkan lagu-lagu metal dengan kompak, lewat sesi ini pun Burgerkill juga menunjukan jika semua materi yang ada muncul dari skill mereka yang mumpuni. Dan dari rangkaian konser tersebut, kolaborasi antara Burgerkill dan Arian 13 (Seringai) menjadi penutup yang sempurna. Lagu ‘Atur Aku’ yang dimainkan sukses membuat koor panjang dan nuansa kesempurnaan atas konser ini 

  Band berbahaya dan termasuk band favorit saya ini telah masuk dalam  nominasi 'Metal as F*ck' di ajang Metal Hammer Golden Gods Awards 2013. Burgerkill memang sudah layak dikategorikan sebagai 'Band Metal Kelas Dunia'. Di ajang penghargaan musik kelas dunia Metal Hammer 'Golden Gods Awards 2013' sangat membawa kebahagiaan tersendiri bagi Burgerkill, bagi Metalhead pribumi dan pastinya mengharumkan nama Indonesia karena telah memenangkan acara bergengsi tersebut. Burgerkill masuk sekaligus memenangkan kategori 'Metal As F*ck' di ajang Golden Gods Awards 2013 yang diselenggarakan di London, Inggris. Burgerkill telah mengalahkan beberapa nominator dunia diantaranya, Sea Shepherd, Nergal, Jason Newsted dan Pussy Riot. Selamat buat Burgerkill & Prestasinya! Stay Metal!

   Album 'Venomous' ini diterima dengan baik oleh beberapa kritikus. Brian Fischer Giffin dari LoudMag, sebuah majalah musik online Australia menyatakan bahwa: "Venomous tidak menciptakan roda dan bukan album yang paling asli yang pernah anda dengar - mereka memakai pengaruh mereka dengan jelas - tetapi pada saat yang sama itu juga sesuatu yang keluar dari kotak. Biasanya saya akan menyarankan bahwa setiap band yang mencoba campuran awal gaya thrash Sepultura, Morbid Angel, metalcore yang komersial dan strip dari electronica musik itu kemungkinan akan ditakdirkan untuk gagal, tapi ternyata tidak untuk orang-orang ini (Burgerkill). Entah bagaimana, mereka sudah berhasil untuk menariknya keluar dan melakukannya dengan sangat baik ..."

   Rod Whitfield dari majalah Metal Forge mengungkapkan reaksi yang mengejutkan untuk album 'Venomous' ini, dan menuliskan bahwa: "Di balik nama band yang agak lucu ini terletak kejutan nyata dan menyenangkan. Indonesia jelas bukan kiblat yang terkenal hard rock dan metal di dunia, tetapi tampaknya orang-orang yang bertindak di ranah Heavy Metal bertindak dengan sangat baik. Rupanya mereka juga sudah ada selama lebih dari 15 tahun, yang ini bisa dibilang kejutan terbesar untuk semuanya. Dan itu sangat fantastis, jangkauan global untuk gaya favorit dalam musik kami".

Burgerkill 'Venomous' Line-up :

  •   Eben – Guitars
  •   Ramdan – Bass
  •   Vicky – Vocals
  •   Andris – Drums
  •   Agung – Guitars

Burgerkill 'Venomous' Credits :

  •   Burgerkill - Arranger, Producer
  •   Didin Bahe - Band Photo
  •   Citra Frolic - Consultant
  •   Begundal Hellclub - Choir, Chorus
  •   Ammy Strings Quartet - Strings, Arranger
  •   Agung Hellfrog - Vocals
  •   Yayat Ahdiat - Producer, Mastering, Engineer, Mixing
  •   Ramdan Agus - Bass, Group Member, Engineer
  •   Jemi Sunardi - Booking
  •   Innu Regawa - Engineer, Digital Editing
  •   Gus Satrianang - Guitars, Guest Appearance
  •   Label - Revolt! and Xenophobic

   Hargai karya-karya musik mereka dengan membeli CD original. Jadilah metalhead yang bisa menghargai kerja keras para musisi cadas.

INGAT!!! STOP DOWNLOAD dan STOP BAJAKAN!!!

Hail Brother in Metal around the world (m)

 

By Total Berisik
 

0 komentar:

Post a Comment