Wednesday, June 5, 2013

Genre musik Metalcore turunan dari Heavy Metal

Metalcore merupakan genre turunan dari Heavy Metal yang menggabungkan berbagai macam elemen seperti Extreme Metal dan Hardcore Punk. Nama Metalcore itu sendiri diambil dari gabungan dua nama genre tersebut. Istilah Metalcore ini mencuat ke permukaan pada pertengahan tahun 90-an, yang mewakili band-band seperti Hogan’s Heroes, Earth Crisis, Deadguy dan Integrity. Yang paling pertama dari grup-grup ini adalah Hogan’s Heroes, yang mulai tampil pada tahun 1984. Praktisi kontemporer dari genre ini adalah band-band seperti Killswitch Engage, Underoath, All That Remains, Trivium, As I Lay Dying, Bullet For My Valentine danThe Devil Wears Prada.


Metalcore di bedakan dari fusi lainnya antara punk dan Metal dengan penekanan lebih kearah karakteristik Heavy Metal yang umum. Begitu juga breakdowns, yang mana lebih lambat, diman saat breakdown ini akan memancing para audience untuk bemoshing ria. Antara tahun 1989 sampai 1995 banyak bermunculan band-band bergenre baru dari Hardcore. dan albumnya Earth Crisis Destroy The Machine merupakan yang paling mempengaruhi. Seperti yang di ucapkan oleh gitaris band ini: “Merupakan rekasi yang bercampur, Saya sering mengatakan bahwa Earth Crisis adalah band yang membawakan Hardcore dengan Sound yang lebih Metal. Tentu saja kami bukan yang pertama, namun Saya pikir kami membawa genre ini ke tahap yang lebih baik. Kami sering mendengar bahwa: ‘ Band ini coba – coba untuk menjadi seperti Pantera, yang bagi kami itu adalah sebuah pujian“. Biohazard, Coalesce, dan Overcast adalah band-band yang penting dalam awal cerita Metalcore. Band-band ini kadang menyebut nya sebagai Metallic Hardcore. Metalcore dengan musiknya yang turun terlalu jauh (Nada) dan tempo yang sangat lambat merupakan progresi alami dari bertemu nya Extreme Metal dan Hardcore.

Pada pertengahan tahun 2000, Metalcore muncul sebagai kekuatan komersil, yang bergerak di bawah label-label indipenden. Pada tahun 2004 Metalcore menjadi semakin terkenal dengan sukses nya labum The End Of Heartache nya Killswitch Engage dan album The War Within nya Shadows Fall yang sanggup masing-masing menempati posisi 21 dan 22 di tangga lagu Billboard.

Teknik vokal yang di pakai di genre ini adalah teknik Scream, yang sudah sangat biasa di kalangan band Metalcore. Pada masa sekarang banyak band-band Metalcore ini menggabungkan vokal yang scream dengan vokal yang clean terutama waktu masuk bridge atau chorus dalam sebuah lagu. Satu lagi hal yang banyak di pakai dalam genre Metalcore ini adalah riff-riff gitar yang terharmonisasi dengan baik, drum yang menggunakan double pedal dan yang paling sering penggunaan Breakdown. Mungkin banyak sobat yang bertanya apa itu Breakdown dalam dunia Metalcore ataupn Hardcore. Breakdown adalah permainan musik yang melambat, biasanya permainan drum nya dengan pukulan seperempat nada dengan pukulan sner pada hitungan ke tiga. Biasanya kebanyakan drumer nya memainkan nada ke empat di Crash simbal atau China. Di beberapa kasus Breakdown dengan tempo yang sangat lambat, beberapa drumer akan memainkan nada setengah, yang membuat musik nya menjadi sanagat berat, dengan feel yang slow banget.

Banyak juga band yang menggunakan breakdown yang sanagat berat, yang berisi permainan gitar yang di “garuk” sangat lambat, biasanya dengan Palm mute dan memainkan tiga senar terbawah secara tebuka. Senar gitarnya di stel turn dari Drop-D sampai ke Drop-B. kAdang ada juga yang memakai drop A namun sangat jarang di genre ini.

Ada beberapa subgenre yang terdapat dalam Metalcore

01. Melodic Metalcore

Pada tahun 1990, gelombang ketiga dari band-band beraliran Metalcore mulai muncul, yang memainkan musik mereka dengan penekanan lebih signifikan kepada melodi. Band-band ini lebih cenderung menggabungkan Melodic Death Metal, Hardcore Punk dan kadang-kadang Emo. Band-band yang menganut aliran Melodic Metalcore ini antara lain All That Remains, Atreyu, Bullet For My Vallentine, Darkest Hour, Eighteen Vision, Killswitch Engage dan Poison The Well. Band-band inilah yang mempunyai pengaruh besar dalam genre ini, isyarat, dan gaya menulis lagu dari band-band Melodic Death Metal dari Swedia, terutama band seperti At The Gates, Arch Enemy, In Flames dan Soilwork. Melodic Metalcore sering menggunakan vokal yang “Clean“. Melodic Metalcore juga sering disamakan dengan Metal tahun 80-an yang sering menggunakan asap yang banyak di panggung mereka, solo gitar yang ganas dan tiga bass drum.

02. Mathcore

Mathcore yang juga di kenal sebagai Math Metal adalah sebuah irama yang komplex dan gaya yang berlawanan dengan Metalcore. Akar term ini muncul dari band-band seperti Converge, Botch, dan Dillinger Escape Plan. Istilah Mathcore ini diambil dari persamaan dengan Mathrock. Kedua aliran ini menggunakan Time Signatures yang tidak lazim. Kebanyakan time signatures ini dipakai dengan pukulan 3/4 atau 8/9. Band-band Mathrock seperti Slint, Don Caballero, Shellac, dan Drive Like Jehu mempunyai pengaruh kuat terhadap tumbuhnya Mathcore. Walaupun sebenarnya Mathcore lebih terkait erat dengan Metalcore. Band-band Mathcore terkemuka lebih dikaitkan dengan genre Grindcore.

Band pertama yang memakai Mathcore adalah Black Flag pada tahun 1984 dengan albumnya My War. Banyak band dari Mathcore memberikan tribut kepada Black Flag dengan album kompilasi Black On Black. Pada tahun 1990-an band-band yang menganut aliran Mathcore ini dikelompokkan kedalam satu kelompok yang disebut dengan Noisecore. Menurut Kevin Stewart Panko dari band Terrorizer band-band seperti Neurosis, Deadguy, Cave In, Today Is The Day, The Dillinger Escape Plan, Converge, Coalesce, Candiria, dan Botch masuk kedalam kelompok Noisecore ini. Dia juga menggambarkan sound dari band-band tersebut dengan dinamis, kekerasan, tanpa cord yang jelas, teknikal, brutal, off kilter, penggabungan metal yang tak beraturan, hardcore, progressive, math rock, grind dan Jazz. Istilah Mathcore ini sebenarnya lebih banyak di gunakan oleh para jurnalis daripada musisi.

03. Deathcore

Deathcore adalah penggabungan dua atau lebih genre musik yang menggabungkan elemen Death Metal dengan elemen Metalcore atau Hardcore Punk, atau bahkan keduanya. Tergambar dengan jelas bahwa genre ini memakai riff-riff Death Metal, beat drum yang menggelegar, dan penggunaan breakdown seperti yang ada di hardcore Punk. Deathcore sendiri lebih terkenal datang dari tanah Amerika Serikat, terutama dari Arizona dan Coachela Valley. Yang merupakan kampung halaman dari band-band bergenre ini dan karena banyaknya festival Deathcore yang di adakan disana.

Karakter vokal biasanya bersamaan antara Growl dan Scream, penggunaan vokal yang Clean sangat jarang, hanya untuk beberapa lagu saja yang mungkin memang menuntut vokal yang clean. Band-band yang mengusung Deathcore ini juga punya kesamaan dalam hal riff-riff gitar, solo gitar dan beat drum yang garang dengan band-band yang menganut Metalcore. Seperti hal nya band yang beraliran Extreme Metal lainnya, para gitaris di genre Deathcore ini menyetel gitar nya dengan nada turun, kebanyakan di Drop-B atau drop A.

Banyak perdebatan di forum maupun di sosial media tentang genre musik. Apa kah itu genre atau hanya Term (istilah) saja. Terlepas dari itu semua band atau artis yang ada di planet ini hanya mencoba memberikan sesuatu yang unik kepada kita para pecinta musik metal. Para jurnalislah yang kebanyakan memberikan istilah atau genre itu kepada band atau artis yang bersangkutan dengan tujuan agar kita para pecinta musik tidak kebingungan, walaupun dengan banyaknya istilah yang ada kita malah jadi tambah bingung.

0 komentar:

Post a Comment