Awal Tahun dan Debut Album (1995-2000)
Beyond Coma and Despair (2005-2010)
Pada tahun 2009, Burgerkill melakukan tur di Australia dengan tema 'The Invasion of Noise Western Australia'. Setelah tur 'Invasion of Noise', Burgerkill tampil bersama band-band seperti Devil Driver, In Flames, Lamb of God, dan All That Remains sebagai bagian dari 'Soundwave' Perth 2009. Pada tahun 2010, Burgerkill muncul di 'Big Day Out'.
Venomous (2011-Sekarang)
Proses kreatif penggarapan album ini memerlukan waktu hampir satu tahun yang mulai dikerjakan sejak 2010, kemudian proses rekam hingga selesainya album ini, rampung dalam tiga bulan. Album ini selain dirilis di tanah air, juga di Malaysia dan Australia melalui label Revolt Records dan Xenophobic Records (Australia). Pada akhir tahun 2011, Venomous dinobatkan sebagai Album Indonesia Terbaik 2011 menurut majalah Rolling Stone Indonesia dan sebagai nomine dalam ajang penghargaan bergengsi insan musik nasional Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards dalam kategori Album Rock Terbaik tahun 2012. Selain itu, tembang "House of Greed", berhasil memenangkan penghargaan Indonesia Cutting Edge Awards (ICEMA) dalam kategori Favourite Metal Song yang juga dinominasikan sebagai Best Metal Song dalam ajang penghargaan yang sama.
Awal tahun 2013, Burgerkill meluncurkan film dokumenter bertajuk We Will Bleed yang menceritakan tentang perjalanan karier bermusik Burgerkill sejak awal. Film dengan durasi sembilan puluh menit ini juga menampilkan wawancara dengan mantan anggota dan personel yang memiliki andil bagi perkembangan karier Burgerkill, sekaligus didedikasikan sebagai wujud apresiasi bagi mendiang Ivan yang diyakini bahwa tanpa dirinya, Burgerkill tidak akan seperti sekarang ini.
Pada pertengahan 2013, tembang "Under The Scars" dalam album ini, menjadi salah satu lagu dalam album kompilasi yang dirilis Metal Hammer bertajuk "Slave New World" yang didistribusikan melalui Majalah Metal Hammer Edisi 244, Juni 2013. Album kompilasi yang dikurasi oleh Max Cavalera ini berisi lima belas lagu, dua belas di antaranya dari band-band Indonesia dengan tambahan lagu dari band Amogh Symphony (India), From The Vastland (Iran) dan Lody Kong (Amerika). Masih dalam periode yang sama, Burgerkill berhasil meraih penghargaan Golden Gods Awards yang juga diselenggarakan oleh Metal Hammer dalam kategori Metal As F*ck, mengalahkan nomine Sea Shepherd, Nergal, Jason Newsted dan Pussy Riot
Adamantine (2015-2018)
Burgerkill
menorehkan lagi prestasinya dengan tampil dalam ajang festival metal
terbesar dunia Wacken Open Air (W:O:A) di Schleswig-Holstein, Jerman,
tanggal 31 Juli 2015, sebagai penampil pamungkas di panggung Headbangers
Stage. Kemudian dilanjutkan minggu berikutnya dalam gelaran festival
metal Bloodstock Open Air di Derbyshire, Britania Raya, tampil pada hari
yang sama dengan band Jasad di panggung Sophie Lancaster Stage tanggal 8
Agustus 2015. Melalui misi Bandung Blasting dan sebagai band Indonesia
pertama yang mampu menembus festival musik metal paling bergengsi
tersebut, Burgerkill ingin mengukuhkan eksistensinya sebagai band yang
diakui secara internasional. Dokumentasi mengenai aktivitas band selama
berada di Eropa, dirilis pada 2017, dalam bentuk video dokumenter
bertajuk Blasting Europe – Tour Documentary & Live At Wacken 2015.
Setelah empat tahun digarap
sejak 2014, album kelima Burgerkill yang bertajuk Adamantine diluncurkan
pada 20 April 2018. Judul album ini dicetuskan oleh Dom Lawson,
jurnalis musik yang juga seorang musisi asal Inggris, ia menulis untuk
media Metal Hammer dan The Guardian yang memiliki hubungan dekat dengan
Burgerkill sejak kunjungan peliputannya dalam gelaran festival musik
Bandung Berisik pada Mei 2012. Dom juga turut menyumbangkan penulisan
lagu dan suaranya sebagai vokalis tamu pada tembang "United Front".
Dalam album ini, juga terdapat satu tembang daur ulang Iwan Fals
berjudul "Air Mata Api", terinspirasi dari kolaborasi bersama dengan
Iwan Fals pada pergelaran konser bertajuk Rebel Meet Rebel di Cimahi,
pada 21 Desember 2013. Berbeda dengan album sebelumnya, penulisan lirik
dalam Adamantine sangat bijaksana dan lebih bertanggung jawab agar tidak
menjadi preseden buruk bagi pemirsanya karena adanya fans Burgerkill
dari kalangan anak-anak, salah satu di antaranya memilih untuk tidak
bicara tentang kegelapan dan makian sehingga lirik tembang pada album
ini lebih bermakna dan memiliki pesan moral.
Adamantine terpilih
ke dalam daftar 50 album metal terbaik 2018 versi Metal Hammer,
sementara dalam ajang bergengsi belantika musik nasional Anugerah Musik
Indonesia (AMI) Awards 2018, album ini dinominasikan untuk kategori
Grafis Design Album Terbaik, juga lagu "Superficial" sebagai nomine
untuk kategori Karya Produksi Metal/Hardcore terbaik dalam ajang yang
sama. Menjelang akhir tahun 2018, Burgerkill bersama Deadsquad melakukan
tur Eropa bertajuk "Super Invasion 2018". Tur yang dimulai pada 15
Oktober 2018 ini, merambah enam negara yakni Prancis, Belgia, Jerman,
Ceko, Polandia dan kunjungan terakhir satu panggung bersama Deadsquad di
Belanda, sebelum kembali ke tanah air pada 25 Oktober 2018.
Kepergian Ebenz, Roar of Chaos, Pengunduran diri Vicky (2019-2021)
Penghujung
tahun 2019, Burgerkill mewujudkan mimpinya merambah Amerika Serikat,
tur ini bertajuk "Adamantine American Tour 2019" yang berlangsung secara
maraton sejak 16 hingga 31 Oktober 2019. Burgerkill berkolaborasi
dengan band Suaka yang akan menjadi band pembuka bagi setiap penampilan
Burgerkill di kota-kota besar bagian timur Amerika, di antaranya
Philadelphia, Chicago, New York, Madison, Milwaukee, Minneapolis,
termasuk ibu kota Amerika, Washington, D.C. Tur Amerika ini dalam rangka
promosi album Adamantine dan memperluas jaringan baru serta menjajaki
kemungkinan tentang apresiasi penikmat musik metal terhadap musik yang
dimainkan Burgerkill sekaligus promosi album Suaka yang baru dirilis
bertajuk Suakatrocity.
Burgerkill kembali menorehkan prestasi dan
sejarah baru dalam musikalitasnya dengan meluncurkan album mini (EP)
bertajuk Killchestra pada 20 April 2020. Konsep musik dalam album ini
merupakan gubahan musik ekstrem yang agresif pada album-album Burgerkill
sebelumnya dengan balutan musik orkestra tanpa menghilangkan esensi dan
atmosfer dari lagu-lagu yang digubah tersebut. Album yang dirilis di
tengah masa pandemi ini, sekaligus menjadi pembuktian bahwa musik metal
bukan hanya musik berisik tak berarti. Burgerkill berkolaborasi
dengan Czech Symphony Orchestra, sekaligus merekam materi lagu di Cesky
Rozhlas Studio, Praha.
Dalam masa pandemi, semua aktivitas
Burgerkill tertunda, di antaranya serangkaian tur dan tampil kembali di
W:O:A dan konser-konser, sehingga konser hanya dapat dilakukan secara
virtual, termasuk konser perayaan hari jadi ke-25 Burgerkill di
penghujung tahun 2020 bertajuk 25th Anniversary Virtual Concert, yang
dapat diakses secara daring bagi para begundal dan penikmat musik metal
lainnya. Masih di tengah masa pandemi pada akhir Agustus 2021, kembali
terjadi perubahan formasi band dengan mundurnya vokalis Vicky setelah
empat belas tahun bersama band, walaupun tidak ada pernyataan resmi yang
menyatakan hal tersebut, tetapi media resmi Burgerkill menyatakan bahwa
sudah tidak ada komponen yang selaras dan akan menyambut era baru.
Berawal saat pergelaran konser virtual Hellprint Reunited Moment episode
13 pada 5 Agustus 2021, Burgerkill menampilkan setlist Dua Sisi dengan
mengundang mantan anggota Toto dan Kimung dalam wawancara, tetapi pada
saat Burgerkill tampil membawakan lagu, posisi vokal diisi oleh Hardi
Rosadi (disapa Hardy Yankyank) (Taring) dengan ditemani oleh Anggi
(Revenge The Fate) dan Baruz (Godless Symptomps). Hal ini terjawab saat
sesi istirahat dalam gelaran acara konser kolaborasi virtual Dewa 19
dengan Burgerkill dalam rangka perayaan hari jadi Dewa 19 ke-30, bahwa
Burgerkill tak memiliki vokalis usai Vicky mengundurkan diri.
Di
tengah simpang siur mengenai vokalis pengganti Vicky dan rencana konser
Burgerkill, sang pendiri, motor utama dan personel asli Burgerkill sejak
awal dibentuk, Ebenz pergi untuk selama-lamanya. Kepergiannya secara
mendadak di tengah proses pengambilan gambar untuk konser virtual pada 3
September 2021 meninggalkan duka yang mendalam bagi rekan-rekan musisi.
Harapannya untuk tampil bersama band idolanya God Bless tuntas sudah
dua hari sebelumnya, yang digelar di ICE BSD di Tangerang, Banten, pada 1
September 2021 dalam gelaran konser 48 tahun God Bless. Sebelumnya,
Burgerkill berencana untuk menggelar konser daring bersama Adji (Down
For Life) dan Daniel Mardhany (ex-Deadsquad, Kala). Ebenz dimakamkan di
halaman kediamannya pada 4 September 2021.
Dalam rangka
memperingati seratus hari kepergian Ebenz, dipenghujung 2021 Burgerkill
merilis "Roar of Chaos" dengan menggaet vokalis baru, Ronald Alexander
Radja Haba (Carnivored). Bergabungnya Ronald sebagai bagian dari
perjalanan Burgerkill, telah direncanakan sebelumnya dengan beberapa
kali pertemuan dalam rangka penyesuaian dan langsung terlibat dalam
proses penggarapan singel "Roar of Chaos" yang dirilis melalui platform
digital pada 18 Desember 2021. Konsep singel tersebut juga dalam rangka
melanjutkan keinginan mendiang Ebenz untuk mengeksplorasi genre death
metal dengan tetap menjaga warna musik Burgerkill.
2022–sekarang
Mengawali tahun 2022, Burgerkill menyelenggarakan konser virtual bertajuk "After The Storm" yang disiarkan melalui kanal Youtube pada 8 Januari 2022, sebagai momentum untuk tetap terus berkarya setelah melewati masa sulit dalam perjalanan kariernya, sekaligus menjawab harapan khususnya para begundal dan penikmat musik metal lainnya atas eksistensi Burgerkill untuk tetap melanjutkan perjalanannya. Konser ini menampilkan tembang-tembang populer Burgerkill yakni "Undefeated" (Adamantine), "Shadow of Sorrow" (Beyond Coma and Despair), "Perjara Batin" (Berkarat) dan singel terbaru "Roar of Chaos". Konser virtual ini merupakan debut penampilan Burgerkill dengan formasi baru yang diawali dengan narasi monolog oleh Morgue Vanguard.
Melalui kanal youtube Burgerkill Official, Pada 14 Januari 2023, mereka merilis single anyar berjudul "Resilient Blood", dimana Burgerkill menunjukkan nyali dan sikap mereka, memprovokasi secara musikal, dan syair-syairnya menyiratkan semangat dan semangat mereka untuk terus berjuang di ranah industri musik tanah air dan internasional. Video klip tersebut diambil dari tur Eropa 2022 ketika Burgerkill mengunjungi Belanda, Hungaria, Republik Ceko dan Jerman termasuk penampilan di Wacken Open Air Festival.
Formasi Sekarang
- Ramdan Agustiana — bassis (2007–sekarang)
- Agung "Hellfrog" Ridho — gitaris (2003–sekarang)
- Putra Pra Ramadhan — drumer (2016–sekarang)
- Ronald Alexander Radja Haba — vokalis (2021–sekarang).
- Ivan "Scumbag" Firmansyah — vokalis (1995–2006; meninggal 2006)
- Kudung — drumer (1995–1996)
- Kimung — bassis (1995–2000)
- Ugum — gitaris (1998–2002)
- Toto Supriatin — drumer (1996–2005)
- Abah Andris — bassis (2000–2005), drumer (2005–2016)
- Vicky Mono — vokalis (2007–2021)
- Aries "Ebenz" Tanto — gitaris (1995–2021; meninggal 2021)
Sumber :
Burgerkill Youtube
Burgerkill Facebook
Burgerkill Twitter
Burgerkill Wikipedia
Keren gan.. \m/ . tapi background tracklistnya mohon diperbaiki..
ReplyDeletesilahkan merapat juga ke
http://axlml.blogspot.com
hemmm ... trimakasih atas kunjungannya gan .. keep rawwkkk ... (m)
ReplyDelete