Friday, November 30, 2012

Tahun depan (2013), SUFFOCATION memastikan bakal rilis album terbarunya



  Suffocation telah mengkonfirmasi bahwa album mendatang mereka akan diberi tema 'The Pinnacle Of Bedlam'.



    Sebuah album berkonsep yang menceritakan tentang 'Tibetan Book Of The Death'. Dan 'Tibetan Book Of The Death' ini adalah sebuah literatur panduan kepercayaan orang Tibet yang digunakan untuk meraih kesejahteraan setelah kematian.

Sang Bassist, Jo Schüftan menceritakan bahwa mereka telah bekerja dengan cukup keras untuk membuat album baru tersebut. Kami sudah mengerjakan materinya selama kurang lebih dua tahun dan merekamnya dalam empat minggu. Kami mengerjakan dengan sangat sungguh-sungguh agar bisa memberikan album baru yang bisa dinikmati baik oleh fans-fans kami, ujar Schüftan. Selanjutnya, Jo Schüftan juga mengatakan bahwa mereka merekam albumnya dengan cara lama, tanpa banyak menggunakan teknologi canggih jaman sekarang. Banyak band yang mengambil jalan singkat dengan menggunakan perangkat teknologi modern. Tapi kami lebih suka merekamnya dengan cara lama. Agar semua personil merasa puas dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Saat ini album baru tersebut 'The Pinnacle Of Bedlam' sedang digarap di Full Force Studios tepatnya di New York bersama produser, Joe Cincotta

Dan rencananya album 'The Pinnacle Of Bedlam' ini akan di rilis pada bulan Februari atau Maret tahun 2013 melalui Nuclear Blast Record

Album Lawas 'Spiritual Healing' milik band legendaris (DEATH), Dirilis Ulang



   Dedengkot death metal yang satu ini, DEATH memang sudah tidak aktif lagi di dunia musik metal saat ini. Namun pada tanggal 20 November 2012 lalu, salah satu album mereka yang bertajuk 'Spiritual Healing' (sebelumnya dirilis pada tahun 1990 silam) telah dirilis ulang dalam dua CD dan ditambahkan bonus rekaman-rekaman saat mereka latihan yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya.

  Album 'Spiritual Healing' ini sebelumnya dirilis pada tanggal 16 Februari 1990. Album ke-tiga DEATH ini, digarap di studio Morissound Recording di Tampa, Florida dan diproduseri oleh frontman DEATH, Chuck Schuldiner bersama manager mereka yaitu, Eric Greif.

 'Spiritual Healing' dianggap sebagai album DEATH yang mempertegas riff-riff khas DEATH, permainan tempo lagu dan permainan solo gitar Chuck Schuldiner. Selain memuat semua lagu di album tersebut, 'Spiritual Healing' versi rilis ulang ini juga memuat sekitar 16 track rekaman saat latihan DEATH yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya, rekaman instrumental dan jam session saat sesi rekaman 'Spiritual Healing', di tambah lagi sebuah rekaman konser mereka pada tanggal 17 Maret 1990 yang berlangsung di New Rochelle, New York. 'Spiritual Healing' edisi re-issue ini dirilis melalui Relapse Records.


   DEATH adalah salah satu band influental dan perintis dalam perkembangan genre death metal. DEATH terbentuk pada tahun 1983 di Florida (AS), album pertama mereka yakni 'Scream Bloody Gore' 1987, dianggap sebagai dokumentasi pertama death metal menurut Allmusic. Chuck Schuldiner pun dianggap sebagai 'The Father Of Death Metal / Bapaknya Death Metal'. Pada tahun 1983/2001, DEATH telah merilis 7 buah album. Dan album terakhir yang mereka rilis adalah 'The Sound Of Perseverance' pada tahun 1998. Sayangnya karir band ini harus berakhir pada tahun 2001. DEATH memutuskan untuk bubar setelah sang frontman Chuck Schuldiner meninggal dunia akibat tumor otak yang dideritanya. Chuck Schuldiner meninggal dunia dalam usianya yang ke-34 tahun, tepatnya pada tanggal 13 Desember 2001 ia meninggal, dua tahun setelah dia terdiagnosa tumor otak. Mike Patton (Faith No More), Glen Benton (Deicide), King Diamond, Ville Valo (HIM), Trey Azagthoth (Morbid Angel) dan Max Cavalera menghadiri acara berkabung untuk mengenang Chuck Schuldiner. Sepanjang karirnya, DEATH telah menjual kurang lebih sekitar 2 juta keping album ke seluruh dunia, yang menjadikan DEATH sebagai band death metal yang paling laris albumnya di seluruh dunia, dan kemudian hanya kalah di Amerika Serikat oleh Cannibal Corpse.

InterFace Filmes Publikasikan Video Footage Perjalanan Tur SEPULTURA Di Indonesia


   InterFace Filmes mempublikasikan sebuah footage perjalanan tur SEPULTURA di Indonesia pertengahan November 2012 lalu. Footage ini akan masuk dalam film dokumenter SEPULTURA mendatang. InterFace Filmes memang sedang menggarap film dokumenter SEPULTURA dengan Otavio Juliano sebagai sutradara. Masih belum jelas kapan film ini akan dirilis. Film ini akan menceritakan perjalanan SEPULTURA dalam pelataran metal dunia.


   Sebuah dokumenter yang banyak ditunggu tentang perjalanan mengagumkan SEPULTURA dari Brazil ke level dunia, demikian deskripsi InterFace Films tentang garapan mereka ini.

   SEPULTURA bukan baru pertama kali mengunjungi Indonesia. 20 tahun lalu band ini dengan formasi klasiknya di mana dua bersaudara Max dan Igor Cavalera masih bergabung, pernah mengguncang Indonesia di dua kota Jakarta dan Surabaya pada tahun 1992. SEPULTURA datang ke Indonesia saat itu dalam rangka tur dunia setelah mereka merilis album 'Arise' (1991). Indonesia disinggahi oleh SEPULTURA salah satunya karena di negara inilah mereka mendapatkan sertifikasi gold pertama kalinya dalam karir mereka untuk penjualan album 'Arise'. Saat itu penjualan album ke-empat SEPULTURA ini tembus hingga angka 25.000 keping di Indonesia.

   Dalam tur Indonesia kali ini SEPULTURA tampil di Jakarta,Tenggarong (Kutai Kartanegara) dan Makassar pada tanggal 9-11 November 2012 lalu dengan tajuk tur 'SEPULTURA Indonesian Revision Tour 2012'. SEPULTURA mengaku senang datang lagi ke Indonesia. Derrick Green sang vokalis melihat bahwa fans Indonesia luar biasa. Menurut Derrick (Green) sejauh ini fans Indonesia adalah yang terbaik dan kami sangat senang datang ke sini, kata Andreas Kisser di Jakarta. Sementara Derrick sendiri yang baru pertama kali datang ke Indonesia juga merasa antusias. Ini seperti mimpi yang jadi kenyataan. Aku banyak dengar tentang Indonesia dari orang-orang dan selalu ingin datang ke sini, kata vokalis yang bergabung dengan SEPULTURA sejak 1997


(*sumber : dev/RockenBlast *Foto: WartaKotaLive)

Suffocation (sejarah)




   Suffocation dibentuk pada tahun 1988 di Long Island, New York, oleh vokalis Frank Mullen, bassist Josh Barohn, gitaris Guy Marchais dan Todd Jerman, dan teman Barohn pada drum. Gitaris Terrance Hobbs dan Doug Cerrito, bersama dengan drummer Mike Smith, mantan anggota dari 'Mortuary' (band lokal yang dibubarkan pada saat itu), bergabung dengan Suffocation dan menciptakan barisan baru dengan Mullen, Hobbs, Smith, Cerrito dan Barohn.

   
   Suffocation dipengaruhi oleh band-band death metal Napalm Death dan Sepultura. Album EP pertama Suffocation, 'Human Waste' dirilis melalui Relapse Records pada tahun 1991. Dan pada tahun yang sama, Suffocation juga merilis album pertamanya yang berjudul 'Effigy of the Forgotten', di produseri oleh Scott Burns (Tampa's Morrisound Studios), yang juga di rilis melalui Roadrunner Records. Album ini menjadi substansial sangat berpengaruh dalam musik ekstrim metal.

   Kemudian 'Breeding the Spawn', dirilis pada tahun 1993, Smith meninggalkan band dan digantikan oleh Doug Bohn. Tahun 1995 'Pierced from Within',  yang menerima produksi yang lebih baik daripada rilisan album sebelumnya, diikuti oleh tur yang luas di Eropa, Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat. 1998, mereka merilis album EP 'Despise the Sun' via Vulture Records. Dan pada tahun 2000/2002 EP ini di rilis kembali oleh Relapse Records.

   Mullen dan Hobbs mere-formasi pada tahun 2003 dengan Smith, Marchais dan Derek Boyer (Dying Fetus and Decrepit Birth). Pada bulan April 2004, Relapse Records meriliskan 'Souls to Deny'.  Setelah band ini memainkan lebih dari 400 pertunjukan di Amerika Serikat dan Eropa, termasuk 'Wacken Festival' di Jerman. Suffocation merilis album self-titled mereka 'Suffocation' pada tahun 2006. Pada tahun 2007, band ini tampil dalam promosi The History Channel's untuk The Dark Ages dokumenter, memainkan lagu 'Bind, Torture, Kill'. Pada tahun 2008, band ini menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast Records Jerman. dan merilis album terbaru mereka 'Blood Oath' pada tahun 2009. Album ini menempati posisi nomor 135 dari US Billboard 200. Pada tahun 2009, Relapse Records meriliskan album live 'Close of a Chapter : Live in Quebec City'. Bulan Mei 2010 Suffocation tur dengan Napalm Death di Amerika Selatan dan Meksiko. dan pada musim gugur tahun 2010, Suffocation memulai tur Amerika Utara bersama The Faceless, Decrepit Birth & Fleshgod Apocalypse. Pada bulan Februari, 2012, Mike Smith meninggalkan band lagi, yang kemudian digantikan oleh Dave Culross.

Thursday, November 29, 2012

Siksakubur 'Monster of Death Metal'

Siksakubur, mereka sudah banyak dikenal baik dari kalangan penikmat musik underground dalam negri maupun luar negri. Mereka sudah memiliki jam terbang yang cukup padat. Hingga saat ini, kurang lebih 19-tahun lamanya mereka terus eksis mewarnai kancah musik underground, tak heran jika band ini menjadi salah satu pengaruh dalam pergerakan serta perkembangan dari musik-musik underground di tanah air.


Death Metal asal Jakarta yg terbentuk tanggal 6 Juli 1996. Line up awal sekaligus pendirinya, di gawangi oleh Ade Godel (Gitar/Vokal) dan Andyan Gorust (Drum). Nama 'Siksa Kubur' sendiri diambil dari band yang menjadi pengaruh besar mereka, yaitu 'Sepultura', yang dalam bahasa Portugisnya berarti 'Kuburan'. Untuk melengkapi formasi Siksa Kubur, akhirnya tak lama kemudian posisi bass di isi oleh Has, sedangkan gitar ditempati oleh Rosadist & Bembenx, karena Godel berkeinginan untuk menempati posisi Vokal saja. Dan keputusan line-up pun menjadi Godel (Vokal), Rosadist (Gitar), Bembenx (Gitar), Has (Bass) & Gorust (Drum).

Siksakubur Logo

Rupanya formasi tersebut tidak bertahan lama karena pada bulan November 1997, Has (Bass) memutuskan untuk keluar dari Siksa Kubur dan agaknya membuat aktifitas band menjadi terhenti sejenak. Mereka sempat vakum selama sekitar enam bulan (dari bulan Desember 1997 sampai bulan Juli 1998). Pada bulan Juli 1998, akhirnya mereka mendapatkan pemain bass baru bernama Angga Burgenk. Tak lama setelah Burgenk masuk, justru Bembenx (Gitar) memutuskan untuk keluar dari Siksa Kubur, dan beberapa bulan setelah Bembenx keluar, Rosadist (Gitar) juga turut meninggalkan Siksa Kubur.

The Carnage dan Back To Vengeance (1999-2001)

Pada tahun 1999 adalah masa sulit untuk mereka, karena tidak memiliki gitaris yang tersisa. Dan dengan persetujuan bersama, keputusan posisi Gitar akhirnya di ambil alih kembali oleh Godel dan posisi Vokal diduduki oleh Japra. Formasi tahun 1999 menjadi Godel (Gitar), Burgenk (Bass), Gorust (Drum) dan Japra (Vokal). Dengan formasi tersebut, mereka mulai masuk studio, tanggal 21 Juli 2000 untuk merekam 5-lagu dan selanjutnya merekam 4-lagu, pada tanggal 5-6 September 2000.

Dan 9 lagu tersebut, di tahun 2001 dirilislah album perdana mereka yang berjudul 'The Carnage'. Album yang berisi 9 buah lagu ini dinaungi oleh salah satu label rekaman di Bandung (Extreme Soul Production). Album perdana Siksa Kubur ternyata mendapatkan respon yang positif dari pengamat musik, khususnya di ruang lingkup musik bawah tanah/ Underground.

Setahun setelah merilis album perdananya, kemudian mereka mengeluarkan album keduanya yang berjudul 'Back to Vengeance', dibawah label Rottrevore Records di tahun 2002. Mereka pun mulai merambah ke event-event besar di Indonesia khususnya dipulau Jawa hingga Bali, Kalimantan, Sulawesi & Kota-kota Lainnya. Namun tak lama dari peluncuran album keduanya tersebut (tepatnya bulan Februari 2002), gitaris sekaligus pendiri Siksa Kubur, Godel memutuskan untuk keluar dari Siksa Kubur karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, yang kemudian digantikan oleh Andre Tiranda (Revitol/Bloody Gore), bersamaan dengan Bimorbid (Absolute Defiance) yang juga bergabung dengan Siksa Kubur.


Formasi yang baru saja terbentuk ternyata harus bertahan hanya untuk beberapa bulan saja, karena Bimorbid memutuskan keluar dari Siksa Kubur. Dan Tak lama (September 2002) Burgenk pun menyusul jejak Bimorbid yang keluar dari Siksa Kubur, dengan alasan untuk melanjutkan studi ke luar negeri. Akhirnya Yudhi Bebek (Authority) masuk untuk melengkapi formasi Siksa Kubur. Formasi tahun 2002 menjadi Gorust (Drum), Japra (Vokal), Yudi Bebek (Bas) & Andre Tiranda (Gitar).


Di album 'Eye Cry' ini Siksa Kubur juga berkolaborasi bersama Rince/RinsDark yang merupakan vokalis utama band progressive gothic metal asal Jakarta (Gelap) dan juga Moel dari band death metal asal Bali (Eternal Madness). Di tahun 2005 Siksa Kubur mendapatkan kesempatan untuk mengikuti event dengan skala besar, salah satunya menjadi headline pada event di Singapura dengan tema, 'IJ Metal Fest' pada bulan Juli 2005.

Eye Cry dan re-rlilis The Carnage' dan 'Back To Vengeance (2003-2005)

Tahun 2003, mereka merilis album ketiganya yang diberi judul 'Eye Cry', masih dibawah bendera Rottrevore Records, dibawah tangan dingin sang operator Yuda dan di mixing oleh Dadi Beer dari Bandung. Ternyata album ketiga ini mendapatkan respon yang lebih besar dari pengamat musik di Indonesia. Debut pertama album ini, mampu terjual sekitar 4000 kopi. Album ini banyak menerima komentar positif terutama untuk lagu 'Pasukan Jiwa Terbelakang', 'Renounce Me' dan 'Destitusi Menuju Mati' yang berhasil menembus beberapa media mainstream skala nasional.


Album 'The Carnage' dan 'Back To Vengeance' akhirnya dirilis oleh 'From Beyond Records' (Belanda). 'From Beyond Records' ini adalah sub-label dari DISPLASEDrec, yang merupakan salah satu label (metal) besar di Amerika. Album-album tersebut dikemas ke dalam bentuk CD yang di distribusikan bukan hanya di Asia, tapi juga sampai ke benua Eropa dan Amerika.

Keluarnya sang Drummer Powerfully, Podium dan Tentara Darah Merah (2007-2009)

Setelah 3 tahun tidak merilis album baru, di tahun 2006/2007 Siksa Kubur rilis dengan album terbarunya 'Podium'. Inilah album perpisahan buat Andyan Gorust, Drummer Powerfully, pendiri, konseptor, serta frontman Siksa Kubur, yang memutuskan untuk meninggalkan Siksa Kubur pasca rilis album yang ke-empat. Mereka pun melewati masa pencarian pemain drum, yang akhirnya mendapatkan drummer baru yaitu Prama (Alexander/Last Suffer).

Namun ternyata masalah pergantian personil belum selesai,karena Yudi Bebek mengundurkan diri dari Siksa Kubur karena masalah pekerjaan, yang langsung digantikan oleh Ewien (Bloody Gore/C.O.B/Extracensory). Di tahun 2009 Siksa Kubur berkesempatan menjadi bintang tamu pada acara 'Gegey Fest' di Kuala Lumpur, Malaysia.

Akhir tahun 2009 mereka kembali memasuki studio rekaman untuk merekam album ke-lima mereka yang berjudul 'Tentara Darah Merah' yang kemudian di rilis pada tahun itu. Mereka mulai tur album 'Tentara Darah Merah' sekitar Jawa - Bali dan mereka kembali diberikan kesempatan ke-2 untuk melakukan tur ke 4 kota di Malaysia yaitu Penang, Perak, Kuala Lumpur & Johar Baru di tahun 2010.


Pengunduran Diri sang Vokalis dan St. Kristo (2010-2012)

Lagi-lagi hal yang tidak diharapkan kembali terjadi pada Siksa Kubur. Setelah hampir berjalan selama 15 tahun sejak tahun 1996 hingga 2010, Japra memegang kendali pada posisi vokal di tubuh Siksa Kubur, akhirnya secara resmi mengundurkan diri dari segala rutinitas band tersebut pada akhir november 2010 yang didasari alasan pekerjaan, kemudian di gantikan oleh Septian Maulana (Distrust).  Tiga minggu setelah bergabungnya Septian, Siksa Kubur menggelar tur ke 6 titik kota di pulau Jawa dengan tema 'High Across Java Tour 2010'. Di awal tahun 2011 Prama memutuskan keluar dari Siksa Kubur dan digantikan oleh Adhytia Perkasa (Funeral Inception/Abattoir). Dan untuk memperingati ulang tahun Siksa Kubur yang ke-15, mereka menggelar tur ke 8 kota di Jawa dan Bali dengan tema 'XV Melibas'.


Tanggal 30 Juni 2012, Green Kemang (Jakarta) menjadi saksi dan menjadi tempat peluncuran album ke-enam Siksa Kubur, yang diberi judul 'St. Kristo'. Di album ini Siksa Kubur membuktikan kecintaanya kepada almarhum Kristoforus Dwinanda Satrio (Rio) yakni founder Rottrevore Records. Album 'St. Kristo' didedikasikan untuk almarhum Rio, direkam di studio milik drummer Fajar (Edane), dengan Produser rekaman, Rudi Dian & artwork oleh Riandy Kurniawan.

Dan untuk saat ini Siksa Kubur menggunakan Additional vokal, yang di isi oleh Rudy Harjianto dari band lokal asal Bogor (Born of Belial).

27 April 2014 Siksakubur kembali merilis album dengan tajuk self-title "Siksakubur". Album tersebut dirilis melalui Podium Music.

Track Listing album "Siksakubur":

1. Kejam 04:20    
2. Mati Yang Kuberi 04:40    
3. Seringai Tipis Hedonis 05:32    
4. Dunia Terkubur 03:54    
5. Sonata Insomnia 04:34    
6. Benih Dendam 03:57    
7. Honay 07:29    
8. Nirwana Dalam Kaca 04:52    
9. Jalang 04:16    
10. Tahan Banting 03:17    
11. Choose Your Death (Necrodeath cover) 05:04    

Line-up Siksakubur saat ini adalah :
  • Vocal : Rudy Harjianto
  • Guitar 1: Andre Tiranda
  • Guitar2 : Baken Nainggolan
  • Bass : Dena R. Prabandara
  • Drum : Adhytia Perkasa
Visit:
Siksakubur on Facebook
Siksakubur on Twitter

Komitmen mengerikan dari beberapa Musisi Black Metal Mancanegara

Black metal dan pembakaran gereja seperti selai kacang dan jelly di Norwegia. Tahun 1992-1996, ditemukan lebih dari 50 gereja yg telah di bakar!

Varg Vikernes (Burzum) dihukum karena membakar empat gereja & kemudian digunakan untuk sampul album EP 'Aske' (Inggris : 'Ash') Samoth (Emperor), dijatuhi hukuman enam belas bulan penjara setelah dinyatakan bersalah telah membakar gereja di Norwegia Jørn Inge Tunsberg (Hades : sekarang Hades Almighty), juga dihukum karena membakar sebuah gereja di Asane (Norwegia) dan menghabiskan dua tahun penjara Euronymous (Mayhem) Faust (Emperor) & Vikernes (Burzum) gagal meledakan bom, akhirnya membakar Alkitab dg bensin di atas mezbah + membakar gereja Pembakaran gereja telah dipuji oleh banyak musisi black metal, mungkin yang paling terkenal oleh Gaahl (Gorgoroth) selama wawancara dengan Sam Dunn di Metal dokumenter: 'A Headbanger Journey ini, menyatakan: "Pembakaran Gereja dan semua hal-hal ini, tentu saja, hal-hal yang saya dukung 100 persen dan itu seharusnya sudah dilakukan lebih banyak dan akan dilakukan jauh lebih di masa depan''.


Niklas Kvarforth (Shining) telah menjadi legendaris untuk perilaku ekstrim-nya. Koleksi ribuan luka yg diakibatkan dirinya sendiri. Kvarforth menghilang pada bulan Juli 2006 dan rumor tersebar bahwa ia bunuh diri. Pada tanggal 23 Agustus 2006 band ini (Shining) memposting pernyataan di website mereka bahwa mereka akan melanjutkan dengan vokalis baru bernama 'Ghoul', yg diminta oleh Kvarforth sebagai salah satu keinginan terakhirnya. Pada konser Shining yang berlangsung pada tanggal 3 Februari 2007 di Diezel di Halmstad, Swedia, Ternyata 'Ghoul' bukanlah orang lain, tapi ia adalah 'Kvarforth'. Konser penuh dengan kekerasan di alam, memicu kontroversi di media Swedia, karena Kvarforth menyerang penonton, vokalis tamu Attila Csihar + Maniac (Mayhem) dan Nattefrost (Carpathian Forest).


Pada tanggal 1 Februari 2004, selama merekam untuk DVD konser di Kraków, Polandia, band legendaris Norwegia, (Gorgoroth) membawa kepala domba, simbol setan, pertumpahan darah menggunakan 80 liter darah domba dan empat model telanjang disalibkan di panggung. Sebuah penyelidikan polisi pun berlangsung dengan tuduhan pelanggaran agama (yang dituntut di bawah hukum Polandia) dan kekejaman terhadap hewan. Mereka tidak mengetahui fakta bahwa apa yang mereka lakukan adalah ilegal, meskipun penyelenggara konser akhirnya didenda 10000zł pada tahun 2007 saat ia tidak memberitahu band bahwa itu bertentangan hukum atau campur tangan. Kontroversi menyebabkan tur Nuclear Blast dan rekaman konser disita oleh polisi. Black Mass Kraków 2004 akhirnya dirilis sepenuhnya (disensor) pada akhir 2008 


Pada tanggal 8 April 1991, 22 tahun Dead (Mayhem), bunuh diri di rumah yang dimiliki oleh Mayhem. Dia ditemukan oleh Euronymous dengan pergelangan terluka dan senapan ke kepala. Catatan/Surat bunuh diri ditinggalkan oleh Dead isinya 'Maafkan semua darah, sorakan gembira' dan termasuk permintaan maaf karena menembakkan senjata di dalam ruangan. Euronymous, alih-alih memanggil polisi, pergi ke toko terdekat dan membeli kamera sekali pakai untuk foto mayat. Salah satu dari foto-foto ini kemudian dicuri dan digunakan sebagai sampul album bootleg 'Dawn of the Black Hearts'. Saya tidak pernah mengirim gambar karena sifat mengganggu, tetapi jika Anda tidak memiliki perut yang lemah, Anda dapat melihat sampul album disini .. Rumor mengatakan bahwa Euronymous dikanibal teman almarhum, membuat sup dengan potongan-potongan otak Dead. Euronymous juga dilaporkan membuat kalung dengan fragmen tengkorak Dead, yang sekarang dikenal untuk menjadi kenyataan. Euronymous juga mengaku telah memberikan kalung ini untuk musisi ia dianggap layak dalam komunitas metal. Selama live dan tur dengan Mayhem, Dead berusaha keras untuk mencapai khasnya yang realistis seperti mayat, Dead mengubur pakaiannya sebelum konser dan menggalinya lagi untuk dipakai pada malam acara. Menurut drummer Mayhem Hellhammer 'Sebelum acara, Dead mengubur pakaiannya ke dalam tanah sehingga bisa mulai membusuk dan mendapatkan bahwa' aroma Dead adalah aroma 'Kuburan' dan seperti 'Mayat' saat di panggung. 'Ia bahkan meminta kami untuk menguburnya di tanah - ia ingin kulitnya menjadi pucat'. Selama tur dengan Mayhem mereka menemukan seekor burung gagak mati, yang telah dikumpulkan dan disimpan dalam kantong plastik oleh Dead. Dead sering membawa kantong itu di samping dia dan sesekali mencium burung sebelum konser, dan dalam rangka untuk bernyanyi supaya tercium 'dengan bau kematian di hidungnya'

Lamb of God (sejarah)

Formasi Awal dan Debut Album (1990-1999)


   Lamb Of God dimulai pada tahun 1990, dimana Mark Morton (Gitar), Chris Adler(Drum), John Campbell (Bass) dan Matt Conner (Gitar) memulai sebuah band bernama 'Burn the Priest' tanpa menggunakan seorang vokalis. Mereka tinggal di satu asrama dan sering berkumpul, berlatih membawakan lagu-lagu seperti Slayer, Pantera, Metallica secara instrumental.

   Mark Morton & Matt Conner berasal dari perguruan tinggi yg sama, yaitu Virginia Commonwealth University, Richmond, Virginia. Kemudian, Mark Morton meninggalkan band, setelah menerima gelar master dari Virginia Commonwealth University dan satu lagi, Matt Conner pun juga ikut mengundurkan diri dari band setelah lulus & bekerja. Akhirnya sekitar tahun 1994, Mark Morton digantikan Abe Spear. Pada tahun 1995, mereka berhasil merilis self-title demo pertama, 'Burn the Priest'. Setelah merilis demo, mereka kemudian merekam dua album split dengan Agents of Satan & ZED. 

Tahun 1995, Selesai merekam seluruh demonya, akhirnya mereka menemukan vokalis, David Randall Blythe (Randy Blythe). Di susul pada tahun 1997, Mark Morton yang kembali pada band dan 2 tahun kemudian, mereka merilis album pertamanya dengan judul 'Burn the Priest', melalui Legion Records. Mikey Bronsnan dari Legion Records, mengeluarkan sekitar $ 2.500 untuk merekam dan promo album mereka di Philadelphia, Pennsylvania. Album 'Burn the Priest', di produseri oleh gitaris/ vokalis Today Is the Day, Steve Austin. Abe Spear kemudian di gantikan oleh adik kandung Chris Adler, yakni Willie Adler (Gitaris Kedua) dan saat itu juga mereka menandatangani kesepakatan untuk bergabung dengan Prosthetic Records.


Lamb Of God, New American Gospel dan As the Palaces Burn (2000-2003)

Menurut rumor yang beredar, Burn The Priest mengubah nama mereka menjadi Lamb Of God ketika formasi menjadi Mark Morton (Gitar), John Campbell (Bass), Chris Adler (Drum, Randy Blythe (Vokal) dan Willie Adler (Gitar). Dengan nama baru dan label baru, mereka merilis album kedua yang berjudul, 'New American Gospel', pada bulan September 2000. Patrick Kennedy dari Allmusic merespon ; dari scene metal yang 'merindukan' jenis band dengan musik ala Pantera dengan beat-beat groovy terjawab sudah. Lamb Of God melakukan tur selama dua tahun sebelum merilis album studio ketiga mereka, 'As the Palaces Burn', pada 6 Mei 2003. Kirk Miller dari Rolling Stone memberikan 'As the Palaces Burn' tiga dari lima bintang. Album ini memulai debutnya pada posisi nomor satu album tahun 2003 oleh Majalah Revolver Magazine dan Metal Hammer. Lamb Of God melakukan tur pertamanya di Headbangers Ball, di mana mereka merekam sebuah DVD live dan film dokumenter, 'Terror and Hubris'. DVD 'Terror and Hubris' itu sukses, memulai debutnya di nomor 31 pada chart Billboard 'Top Music Video'.


Asher Of The Wake (2004-2005)

Lamb Of god merilis album 'Ashes of the Wake' pada bulan Agustus 2004 & didistribusikan melalui Epic Records. Debut 'Ashes of the Wake' mencapai nomor 27 di Billboard 200, dan terjual lebih dari 35.000 kopi di minggu pertama. Johnny Loftus dari Allmusic sangat memuji album 'Ashes of the Wake'. Di album 'Ashes of the Wake' ini menampilkan Alex Skolnick & Chris Poland (ex–Megadeth). Mereka mulai mengikuti Ozzfest di tahun 2004 & 2005, Sounds of the Underground tur. Mereka juga di anugerahi Best Album posisi ke-2 & Best Music Video untuk "Laid to Rest" (2005) oleh majalah Revolver Magazine. Sementara tur, band ini mencatat kinerja, merekam film dokumenter dengan nama 'Killadelphia' (DVD dan CD). DVD 'Killadelphia' ini meraih platinum oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika pada tahun 2007. Pada tahun 2006, single pertama 'Laid to Rest', itu tampil sebagai lagu yg dimainkan di Guitar Hero II.


Sacrament (2006-2007)

Pada bulan Agustus 2006, mereka merilis studio album kelima dengan titel, 'Sacrament'. Debut 'Sacrament' mencapai nomor 8 di Billboard 200 dan terjual hampir 65.000 kopi di minggu pertama. Album 'Sacrament' ini menerima ulasan yang umumnya positif dari Cosmo Lee (Stylus Magazine). Ed Thompson dari IGN menyebut 'Sacrament' sebagai salah satu album metal terbaik 2006. Lamb O fGod mulai mengikuti tur 'The Unholy Alliance' bersama Slayer, Mastodon, Children of Bodom & Thine Eyes Bleed. Gigantour bersama Megadeth, panggung utama di Ozzfest & menjadi co-headlining eksklusif di Download Festival. Mereka pernah dinominasikan untuk 'Best Metal Performance' pada 2007 Grammy Awards untuk 'Redneck'. Pada bulan Desember 2007, mereka merilis kembali album 'Sacrament': Deluxe Producer Edition. Tanggal 2 Mei, Lamb Of God mengumumkan via MySpace, bahwa mereka akan rilis DVD 'Walk with Me in Hell' pada 1 Juli 2008. Desember 2008, Lamb Of God melakukan tur dengan Metallica.

Wrath, dedikasi untuk Mikey Bronsnan dan Hit The Wall (2009-2011)

Tanggal 23 Februari 2009, Lamb Of God merilis album studio ke-enam 'Wrath' secara internasional melalui Roadrunner Records. Dan satu hari kemudian, album 'Wrath' di rilis di Amerika melalui Epic Records. Album 'Wrath' ini didedikasikan untuk Mikey Bronsnan, yang membantu mereka di awal-awal terbentuknya Lamb Of God di Philadelphia, PA. Mikey Bronsnan dibunuh oleh seorang pengemudi yang sedang mabuk pada bulan November 2008. Album 'Wrath' memulai debutnya di Billboard 200 pada posisi nomor 2, menjual lebih dari 68.000 kopi dalam minggu pertama. Untuk mendukung 'Wrath', Lamb Of God pada musim semi tahun 2009 memulai pada leg pertama dari tur dunia mereka. Lamb Of God 'Fear Energy Tour' tur, bersama  Children of Bodom, As I Lay Dying dan band pembuka God Forbid & Municipal Waste. Bermain di Eropa pada musim panas bersama Mastodon, Metallica pada 'World Tour Magnetic'. Lamb Of God juga berada di Festival Mayhem 2010 di Panggung Utama bersama Korn, Rob Zombie & Five Finger Death Punch. Paul Waggoner (gitaris Between the Buried and Me) mengisi sesi gitar menggantikan Mark Morton selama Mayhem Festival. Lagu 'Set to Fail' dinominasikan Grammy 2010 kategori 'Best Metal Performance' namun dimenangkan 'Dissident Aggressor' (Judas Priest). Pada bulan Juni 2010, Lamb Of God tampil di panggung utama Download Festival. Ini adalah penampilan ketiga mereka di Download Festival. Lamb Of God juga tampil untuk pertama kalinya di Filipina 'PULP Summer Slam' bersama Testament pada tanggal 17 April 2010. Bermain di India untuk pertama kalinya pada 15 Mei 2010, menjadi headlining festival musim panas di Bangalore.

Pada 19 April 2010, IGN merilis video 'pembuatan' yang menampilkan Lamb Of God yang sedang mengerjakan, single 'Hit the Wall'. Single 'Hit the Wall' ini juga ditampilkan dalam video game Iron Man 2. Pada tanggal 15 Februari 2011, Lamb Of God mengumumkan bahwa 'Hit the Wall' akan tersedia & bisa di beli melalui digital download. Lamb Of God diumumkan sebagai salah satu band (lainnya adalah Baroness) untuk mendukung Metallica tur Australia pada akhir tahun 2010. Dalam sebuah wawancara dg drummer Chris Adler pada September 2010, Lamb Of God masuk studio Februari 2011 untuk mulai mengerjakan album ke 7. Pada bulan November 2010, Chris Adler juga menyebutkan bahwa Lamb Of God akan bekerja lagi dengan produser Josh Wilbur. Pada tahun 2010, Lamb Of God dikonfirmasi sebagai bagian dari soundtrack untuk 'Namco Bandai Games' 2010 dari Splatterhouse. 'In Your Words' dinominasikan untuk Grammy Awards yg ke-53 pada tahun 2011, namun di raih oleh Iron Maiden - 'El Dorado'.


Resolution dan penahanan Randy (2011-2012)

Tanggal 31 Oktober 2011, diumumkan bahwa Lamb Of God akan merilis album studio ketujuh mereka, 'Resolusion pada 24 Januari 2012. Pada tanggal 19 Januari 2012, Lamb Of God merilis sebuah video musik kedua untuk 'Ghost Walking' (lirik). Semua animasi 'Ghost Walking' diselesaikan oleh Moreframes Animation, dan itu ditayangkan Vevo dan YouTube. Februari 2012 LambOfGod tampil di Soundwave Festival - Australia & Download Festival di panggung utama pada bulan Juni.

Randy Blythe dilaporkan telah ditangkap dan ditahan di Praha, Republik Ceko pada 28 Juni 2012 atas tuduhan pembunuhan yang terjadi pada 2010. Penangkapan atas diri Randy membuat show Lamb Of God di Praha, Republik Ceko terpaksa dibatalkan.

Monday, November 26, 2012

Burgerkill

Burgerkill adalah sebuah band Metal Indonesia, berasal dari Bandung, ibukota Jawa Barat. Burgerkill di ambil dari sebuah nama restoran makanan cepat saji di Amerika, 'Burger King'. Band ini didirikan pada Mei 1995 oleh Eben, yang dikenal sebagai 'Ebenz', seorang pemuda dari Jakarta, yang datang ke Bandung untuk melanjutkan studinya.
Di Bandung, Eben bertemu Ivan Scumbag, Kimung, dan Dadan. Inilah empat personel yang menjadi line-up pertama Burgerkill.

Scene : Bandung Underground


Bandung selalu punya cara tersendiri untuk berinteraksi dengan jamannya. Generasi Gito Rollies dan Deddy Stanzah, misalnya, menunjukkan spirit pemberontakan mereka dengan menganut gaya hidup urakan-ugal-ugalan. Sambil, tentu saja, tidak lupa berlaku-pagu via musik. Dan rock ‘n roll dipilih menjadi rel untuk menghela gerbong gejolak jiwa mereka.